Jakarta – Di tengah dinamika pergerakan pasar saham yang terjadi dalam sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau pada akhir pekan ini. Meski demikian, pergerakan IHSG selama seminggu menunjukkan tren penurunan yang cukup signifikan.
IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 0,38 persen atau bertambah 24,89 poin ke level 6.638,45 pada penutupan perdagangan Jumat, 14 Februari 2025. Namun, hal tersebut belum cukup untuk membalikkan tren negatif selama seminggu yang membuat IHSG turun 1,54 persen.
Volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini mencapai 14,56 miliar dengan total nilai transaksi mencapai Rp 14,51 triliun. Dalam periode ini, terdapat 304 saham yang mengalami penguatan, 242 saham melemah, dan 244 saham lainnya stagnan.
Meskipun IHSG menunjukkan penguatan pada penutupan pekan, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih atau net sell sebesar Rp 585,29 miliar di seluruh pasar. Akumulasi penjualan bersih asing selama sepekan mencapai Rp 2,93 triliun, menandakan adanya minat yang cukup besar dari investor asing untuk melepas kepemilikan sahamnya.
Berikut adalah 10 saham dengan net sell terbesar oleh investor asing dalam sepekan terakhir:
1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan penjualan sebesar Rp 782,35 miliar.
2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 472,47 miliar.
3. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar Rp 341,51 miliar.
4. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 318,61 miliar.
5. PT Petrindo Jaya Krasi Tbk (CUAN) sebesar Rp 217,55 miliar.
6. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 206,27 miliar.
7. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 166,3 miliar.
8. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sebesar Rp 156,56 miliar.
9. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar Rp 113,07 miliar.
10. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) sebesar Rp 108,76 miliar.
Menurut analisis pasar, saham sektor perbankan mendominasi daftar penjualan bersih oleh investor asing sepanjang minggu ini. "Terlihat bahwa sektor perbankan masih menjadi pilihan utama yang dipilih oleh investor asing untuk melakukan aksi jual," ungkap seorang analis pasar saham lokal. Banyak faktor yang menjadi penyebab penjualan ini, seperti dinamika kebijakan moneter global, kondisi ekonomi domestik, serta kinerja emiten.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menempati posisi puncak dengan penjualan saham senilai Rp 782,35 miliar, diikuti oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai jual sebesar Rp 472,47 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun saham-saham perbankan tetap menjadi pilihan utama bagi investor domestik, namun tren penjualan oleh investor asing cukup dominan.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang merupakan pemain besar di sektor teknologi dan e-commerce, berada di peringkat ketiga dengan net sell sebesar Rp 341,51 miliar. Saham teknologi yang sering dianggap memiliki fluktuasi tinggi ini tetap mendapatkan perhatian dari para analis pasar.
Sementara itu, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang berada di sektor komunikasi juga mengalami aksi jual yang signifikan oleh investor asing. Perubahan teknologi dan evolusi digital mendorong pergerakan saham TLKM di bursa.
"Penurunan IHSG dalam pekan ini memberi gambaran bahwa investor asing masih bersikap selektif dalam memilih saham yang akan dipertahankan dalam portofolio mereka," kutip seorang analis senior dari sebuah perusahaan sekuritas terkemuka. "Meski demikian, sentimen positif dari pasar domestik tetap diharapkan dalam memberikan dorongan bagi IHSG untuk menjaga momentum positifnya."
Pada sisi lain, PT Petrindo Jaya Krasi Tbk (CUAN) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turut menyusul dengan aksi jual signifikan senilai Rp 217,55 miliar dan Rp 206,27 miliar masing-masing. Saham-saham ini berada dalam radar investor asing karena fluktuasi nilai terjadi akibat sentimen pasar.
Menutup daftar ada emiten-emiten seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), yang juga mencatatkan aksi jual oleh investor asing.
Dalam rangka menghadapi dinamika ini, investor lokal diharapkan dapat memanfaatkan peluang yang muncul dari aksi jual asing dengan strategi investasi yang tepat. Mengingat volatilitas yang meningkat, para investor disarankan untuk lebih cermat dan bijak dalam memilih saham yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi jangka panjang mereka.
Secara keseluruhan, dominasi saham sektor perbankan dalam aksi jual bersih asing tidak terelakkan selama pekan ini. Para pelaku pasar berharap volatilitas segera mereda sehingga IHSG dapat kembali mencatatkan kinerja lebih stabil dan menguat di waktu mendatang. Di tengah kondisi yang dinamis ini, pelaku pasar diimbau untuk terus mengamati perkembangan makroekonomi dan kebijakan moneter yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar secara keseluruhan.